Retakan dalam Kaca.

999 Kata

Ethan menatap layar laptop di ruangannya di Blackwell, jari-jarinya mengetuk meja dengan ritme yang tak beraturan. Pikiran dan tubuhnya sama-sama lelah. Semalaman, ia dan Lily telah melewati beberapa ronde di apartemen wanita itu—adegan-adegan panas yang masih membekas di kulit dan ingatannya. Pagi tadi, sebelum berangkat ke kantor, ia kembali kehilangan kontrol; meski di tengah kesibukan, gairah itu tidak bisa dipadamkan begitu saja. Ia menutup laptop dengan satu gerakan cepat, menegakkan punggung, dan menarik napas panjang. “Hari ini, aku harus pulang lebih cepat,” gumamnya pada diri sendiri. Bukan karena pekerjaan yang menumpuk—tugasnya selalu menumpuk, dan itu tidak pernah benar-benar menjadi masalah. Tapi ada hal lain yang lebih penting: Victoria. Ia tidak ingin istrinya mencurigai

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN