Seketika raut wajah wanita itu berubah. Ketika mendengar pertanyaan yang diajukan oleh Hendrik barusan. Dia bingung harus menjawab apa. Karena ia tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya kepada pria itu, tentang hatinya. "Maaf, Bang Hen. Aku tidak bisa menjawabnya. Karena ini adalah masalah hati, yang aku sendiri belum yakin dengan hatiku" Mendengar jawaban yang diucapkan Khayra barusan, membuat Hendrik mengerti dan tidak ingin memaksa wanita itu untuk menjawab pertanyaan yang ia berikan. Pria itu pun berusaha untuk mengerti, karena dia tidak ingin membuat Khayra merasa tidak nyaman saat bersama dirinya. "Iya Khay, tidak apa-apa. Kamu tidak perlu meminta maaf seperti itu. Jika kamu tidak ingin menjawabnya, Abang sama sekali tidak merasa keberatan. Karena itu hak kamu. Lagi pula Abang t