- 27 -

1191 Kata

Devin menghela napas kesal setelah menutup telfon dari Kyla. Gadis itu mengatakan untuk jangan lagi menjemputnya, karena dia sudah di jemput seseorang dan dalam perjalanan pulang kerumah, sedangkan dia sudah setengah perjalanan menuju bandara. Bagaimana dia tidak kesal?. Lagi pula, siapa yang menjemput Kyla?. Ayahnya? Atau Mamanya?. Ia pun dengan terpaksa, kembali memutar balik laju mobilnya untuk kembali kerumah. Keponakan sekaligus sahabatnya itu memang suka sekali membuatnya kesal semenjak kecil. Devin yakin, Kyla langsung menuju ke tempatnya Rezky. Dan, ia sudah malas untuk menyusul. Jadi lebih baik dia pulang. Mobilnya melaju dengan santai, ia juga terlihat mulai biasa kembali. Sudah melupakan Kyla, saat tiba-tiba matanya melihat seseorang yang tidak asing. Gadis yang ia lihat d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN