Cinta kunjung tak bisa memejamkan kedua matanya. Waktu yang sudah menunjukkan pukul dua belas malam, tidak mempengaruhi mata untuk mengantuk dan tertidur. Suasana hening di dalam kamar luasnya, malah membuat ia semakin dilanda kesepian. Walau pun tadi setelah makan malam selesai, Bu Ayu dan Pak Ali bisa menjadi teman mengobrol demi menghilangkan keresahan hatinya, tetapi tetap saja, begitu dirinya kembali di dalam kamar, perasaan sendiri memenuhi relung jiwa dan setiap sudut kamarnya. "Bunda, aku kangen." Air mata itu kembali hadir. Menetes membasahi wajah putihnya yang mulus. Bayangan sosok wanita yang paling ia sayangi, muncul kembali di dalam pikirannya. Betapa ia sangat merindukan sosok itu di kondisinya saat ini. Ia yang butuh seseorang untuk dijadikan tempat bercerita dan meminta

