Bab 143. Kecewa Harja

1082 Kata

“Ya, aku suka nama itu. Hm … hampir mirip namamu, Mas.” “Aku sengaja mencari yang mirip, dia … pasti lebih ganteng dariku.” “Haha.” “Iya dong.” “Kamu nggak sabar lagi.” “Ya, aku sangat penasaran, Nindya. Hm … apa kamu nggak penasaran?” Tirta mengelus sela paha Nindya, sampai ke liang yang basah. Nindya mengangguk dan menghela napas panjang. Tirta memang sangat pandai merayunya di momen yang sangat tepat. Tirta mengelus pelan milik Nindya sampai ke luar lendir baru dan Nindya mendesah panjang. “Enak, Sayang?” “Iya, Mas. Sssh, enaknyaaa.” Tirta lalu melumat penuh bibir Nindya, dan Nindya menyambutnya sambil mendesah nikmat, sampai pada akhirnya dia merasakan kepuasan. *** Harja lega karena istrinya dikabarkan siuman dari koma setelah lebih dari satu minggu. Namun, anaknya masih

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN