My Sweet Enemy 44

2766 Kata

Rumah adalah tempat yang nyaman bagi sebagian orang, tapi tidak bagi Jasmine. Rumah baginya hanya tempat singgah sementara untuk memejamkan mata, dan bukan tempat hangat untuk berbagi kisah. Jasmine kembali ke rumah saat larut malam. Itu adalah waktu yang tepat untuk menghindari omelan dari Papanya. Berharap besok pagi, Papanya lupa akan kemarahannya. Malam yang panjang, tapi Jasmine tidak dapat memejamkan mata. Bayangan Sakti masih terus bermain di dalam pikirannya.Tapi pada akhirnya, ia dapat lelap tertidur setelah merasakan dingin pada tengkuknya. Jasmine malas berurusan dengan makhluk tak kasat mata yang masih saja setia berada di dekatnya, walau sudah diusir beberapa kali. Biarlah, selama itu tidak muncul dengan wajah seram, maka Jasmine akan merasa baik-baik saja. Pagi yang dingin

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN