Karna terpaksa, kubuka lemari kulkas milik Frans, tapi tidak ada apa-apa, bagaimana aku bisa memasakkan untuknya?! Karna heran, kutanya dia yang lagi fokus membuat sketsa.
"Em ... apakah tidak ada sayuran atau daging buat dimasak?! Kalau seperti ini, bagaimana aku bisa masak?" tanyaku kebingungan.
"Mata-mu buta, ya? Banyak mie instan di dapur. Kau masak itu saja," jawab Frans, tanpa mengalihkan pandangan matanya dari gambar.
"Ya, mataku buta sementara kepalamu rusak."
"Heh, kepalaku rusak?! Kenapa?" tanya-nya aku tahu dia menahan senyum.
"Tidak bisa menoleh saat diajak berbicara," jawabku enteng.
Frans bangkit dari kursi gambarnya dan mendekat ke arahku. "Sekarang aku memperhatikanmu, apa keinginanmu?" tanya Frans, bukannya lega diperhatikan malah membuatku salah tingkah.
"Antar aku
