“Kamu yakin mau bawa Lisha ke rumah sakit?” tanya Lena meyakinkan Liam yang ngotot untuk membawa putrinya ke rumah sakit. Bukan maksud Lena untuk menghalang-halangi Liam mempertemukan istri dengan putri mereka, hanya saja suasana rumah sakit yang Lena takut akan membuat Lisha takut. Dan lagi kondisi Larisa yang masih luka-luka dikhawatirkan akan membuat Lisha trauma.
“Nggak apa-apa Len. Larisa merengek terus rindu sama Lisha katanya. Aku sudah terlanjur janji juga sama dia akan membawa Lisha ke rumah sakit.”
Lena mengembuskan napas panjang. Tak mungkin dia akan terus menahan Liam untuk membawa Lisha jika mereka, Liam dan Larisa lebih berhak akan diri Lisha. “Baiklah kalau begitu. Tapi nanti kamu akan pulangkan lagi Lisha ke sini kan? Tidak tega jika harus melihat Lisha tidur di rumah sak
