Rencana Baru Yang Tak Diduga

2178 Kata

Keesokan harinya, Lexa sudah kembali seperti biasa. Dia benar-benar telah menenangkan dirinya. Atau setidaknya, itulah topeng yang akan dia kenakan dengan sempurna. Dia keluar dari kamar dan menemukan Loco di ruang makan, sedang menyeduh kopi dengan wajah yang masih menyisakan kerutan rasa cemas karena kejadian kemarin. Aroma kopi memenuhi ruangan itu. “Loco,” suara Lexa lembut. Loco menoleh, matanya menatap dalam. “Kau sudah membaik?” tanyanya dengan suara tenang namun tersirat kekhawatiran di sana. “Aku … aku mau minta maaf,” ucap Lexa, mendekatinya dengan langkah pelan. Dia tidak menunduk, tapi menatap langsung ke mata Loco. “Tentang apa yang terjadi kemarin. Tentang Bibi Vika. Aku tidak seharusnya meledak seperti itu di hadapannya. Maaf.” Loco menghela napas, bahunya yang tegang s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN