Netha menatap pada orang tuanya yang mengikrarkan janji pernikahan. Tanpa sadar membuat air matanya terjatuh, dan senyuman kebahagiaan tidak pernah luntur darinya. Dia sangat senang melihat keluarganya utuh sekarang.
Seandainya kedua adiknya masih hidup. Mereka pasti merasakan kebahagiaan juga, atas pernikahan kedua orang tua mereka. Dan menatap senyuman sang ibu yang tidak luntur.
Netha menatap ke sampingnya. Reivant yang merangkul dirinya, dan mengecup kening Netha lembut.
"Kau bahagia?" Tanyanya, diangguki oleh Netha.
Dirinya sangat bahagia. Tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Bahkan, dirinya berharap kedua orang tuanya tak memiliki masalah lagi, atau orang yang mengganggu kehidupan orang tuanya.
Netha mengangguk. "Ya. Aku sangat bahagia aku ingin mereka seperti ini terus, dan
