Senja baru saja berlalu. Bias lembayung yang tadi membersamai dirinya di ufuk barat telah hilang sempurna. Hanya menyisakan kegelapan yang menyelimuti seluruh bumi. Pendar cahaya yang berasal dari lampu-lampu, mulai menerangi gulita, mengusir kesendirian malam tanpa hadirnya bulan atau bintang malam itu. Nazra membalas lambaian tangan dari Dhanti setelah mengantar wanita itu sampai di kediamannya. Fokusnya kembali berharap ke depan saat kembali menginjak pedal gas dan mengajukan kendaraannya pulang ke rumah. Tempat di mana keluarganya menunggu kehadiran wanita itu dengan senyuman. Satu tangannya terulur untuk menyalakan musik player. Lagu sedih dari negeri ginseng menemani sisa perjalanannya di awal malam itu. Terlalu larut dengan nada sedih yang mengalun, membuat wanita itu tidak sadar