Permintaan Liam

1506 Kata

Hening. Hanya semilir angin yang berhembus memainkan surai panjang sekelam malam milik Nazra yang yang terdengar sesekali. Diiringi gemericik air yang setia membersamai kedua insan yang masih membisu itu. Degup jantung Nazra yang bertalu bagai genderang perang ditambah gelenyar aneh serupa sengatan listrik yang berasal dari genggaman tangan Liam, membuat Nazra kelimpungan. Dengan susah payah dia mempertahankan keanggunannya. Jangan sampai pria itu melihat sisi konyolnya seperti tadi. "Kamu mau, 'kan, bantu aku, Ra?" Sekali lagi Liam bertanya kepada wanita cantik di hadapannya. Tentu saja dia sangat berharap Nazra akan mengabulkan permintaannya. Nazra menelan salivanya kasar. "Ba-bantu apa, Am?" jawabnya gugup dan terbata. Setiap detik yang berlalu terasa begitu lama. Seolah-olah seluru

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN