Seorang pria yang berdiri di ambang pintu berkata dengan suara yang cukup keras membuat atensi semua orang beralih kepadanya. Entah apa yang ingin dikatakannya, semua masih belum mengerti. "Liam dan Nazra punya sesuatu yang mereka sembunyiin dari kita," pungkas pria itu penuh penekanan. Wajahnya menunjukkan ketidaksenangan dengan kedua tangan yang terkepal kuat hingga buku-bukunya memutih. Liam dan Nazra sontak saling pandang. Pun dengan Rayhan dan Risa. "Apa maksudnya? Katakan yqng jelas dan jangan bertele-tele," desak Rayhan tidak sabaran. "Bukan aku yang akan mengatakan semuanya tetapi dia," balas pria itu bertepatan dengan kehadiran seorang wanita memasuki ruangan tersebut dan segera mendudukkan tubuhnya dengan tenang tanpa rasa risih. Hening. Tidak ada yang berkata satu orang pu