Hening kembali menguasai seketika. Hanya dari sorot mata wanita itu saat menatap Liam dia telah tahu jika wanita itu mencintai pria tersebut. Bahkan, saat bercerita tentang Liam, sorot mata wanita itu tampak berbeda. Sangat jelas jika pria itu memiliki arti yang istimewa bagi Nazra. "Kamu pasti bisa, Kak." Raga berkata dengan begitu yakinnya. "Buktinya selama ini kamu bisa hidup tanpa dirinya." Nazra tersenyum kecut menundukkan wajah, memandang tangannya yang saling bertautan. Lalu sesaat kemudian, mengangkat wajahnya dan memandangi Raga. "Kamu benar selama ini aku bisa hidup tanpanya, sekarang pun pasti bisa, 'kan?" Raga menganggu antusias menyambut jawaban Nazra. "Semangat!" teriak pria itu dengan wajah berbinar. Satu tangannya terkepal, lalu diangkat ke udara. Laksana para pejuan