Bab 19. Widya yang Hangat

1159 Kata

Pagi-pagi sekali Hening sudah bangun dan dia merasa segar karena tidurnya nyenyak semalam. Dia melirik ke ponsel barunya, tersenyum kecil karena melihat wajah Devan di layarnya yang seolah tersenyum ke arahnya. Hening menggeliat sebentar sebelum ke kamar mandi. Tidak tahu kenapa saat air mengguyur tubuh polosnya, Hening mengingat sentuhan Devan, dan dia gelisah, seakan menginginkannya sekarang. Kerinduan akan hadirnya Devan muncul begitu saja dan sangat kuat. Hening sekuat tenaga pula mengusir gelisahnya, memegang bawah perutnya yang berdenyut hebat dan nikmat saat menyentuh organ intimnya. “Mas, oooh.” Cepat-cepat Hening menyudahi mandinya, tidak mau terbuai lebih jauh. Untungnya perutnya sudah terasa lapar dan dia ingin segera makan. Hening sudah segar dan bugar sekarang, sempat pula

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN