Pagi-pagi sekali Hening sudah bangun dan dia merasa segar karena tidurnya nyenyak semalam. Dia melirik ke ponsel barunya, tersenyum kecil karena melihat wajah Devan di layarnya yang seolah tersenyum ke arahnya. Hening menggeliat sebentar sebelum ke kamar mandi. Tidak tahu kenapa saat air mengguyur tubuh polosnya, Hening mengingat sentuhan Devan, dan dia gelisah, seakan menginginkannya sekarang. Kerinduan akan hadirnya Devan muncul begitu saja dan sangat kuat. Hening sekuat tenaga pula mengusir gelisahnya, memegang bawah perutnya yang berdenyut hebat dan nikmat saat menyentuh organ intimnya. “Mas, oooh.” Cepat-cepat Hening menyudahi mandinya, tidak mau terbuai lebih jauh. Untungnya perutnya sudah terasa lapar dan dia ingin segera makan. Hening sudah segar dan bugar sekarang, sempat pula