Saat baru saja pulang ke rumah, Hening langsung menceritakan kepada ibunya tentang kedatangan Risma ke cafe, bahwa Risma datang untuk mengingatkannya agar tetap patuh kepada kesepakatan, bahwa dia yang tidak boleh lagi menghubungi Devan. Dia juga mengeluhkan sikap Risma yang keterlaluan, yakni hendak membayarnya dengan sejumlah uang, memintanya segera menikah, agar benar-benar lepas dari Devan. “Ya ampun. Kok bu Risma berubah begitu ya? Ibu heran, Hening.” “Jangankan Ibu yang sudah bertahun-tahun bekerja dengannya. Aku saja heran dengan sikapnya itu, Bu. Tapi aku tetap mengingat kebaikannya terlepas sikapnya yang sangat keterlaluan.” “Kamu benar, Nduk. Kita memang harus selalu mengingat kebaikan orang. Tapi sebenarnya kamu nggak salah melawannya jika sikapnya yang sangat keterlaluan.”