Bab 15. Tenang, Ning

1277 Kata

Tanpa ragu Hening memeluk erat Devan, dan dia merasakan kenyamanan luar biasa. Awalnya dia tenang-tenang saja menghadapi masalah perpindahannya, berpikir bisa lebih tenang tinggal di rumah kerabat Devan, dan dekat dengan keluarga. Lagi pula Devan yang sepertinya tidak begitu memperhatikannya akhir-akhir ini. Tapi, setelah baru saja merasakan pelukan hangat Devan, emosi Hening berubah, rasanya berat meninggalkan rumah Devan. Dia tidak akan melihat Devan setiap pagi di luar rumah, melambaikan tangan ke arahnya seolah ingin pamit bekerja. Devan mengerti perasaan Hening, emosi perempuan yang sedang hamil pada umumnya kacau, ingin dimanja, ingin dimengerti, dan Hening yang kini tidak kuasa menghadapi keadaan. “Aku janji akan lebih sering mengunjungimu di sana,” janji Devan sambil mengusap pun

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN