Pandangan Hening langsung tertuju ke Arini yang tersenyum lebar ke arahnya, Hening memeluk Arini erat-erat, dan dia langsung menangis tersedu-sedu. Arini ternyata jauh lebih kurus dari yang terlihat di foto, dan dia yang sekarang memakai penutup kepala. “Ibuuu.” Hening menangis, memeluk tubuh kecil Arini. Tidak menyangka keadaan Arini yang ringkih. Arini ikut menangis dan tertawa, mengusap-usap punggung Hening. “Duduk dulu,” ujar Devan, mengingatkan bahwa Arini yang tidak mampu terlalu lama berdiri. Hening terkesiap dan tersadar. Dia merenggangkan pelukannya dan membimbing Arini duduk di atas sofa yang empuk. “Hening. Kamu cantik sekali sekarang,” puji Arini. Hening masih dengan tangisnya, menatap Arini yang tidak berdaya. “Ibu juga cantik sekali. Ibu pasti sembuh,” ucapnya. Arini t