Cuplikan Bab 14

278 Kata
Ratu terbangun dari tidurnya saat mendengar gelak tawa di luar kamarnya, Ratu menarik selimut dan menutupi telinganya dengan bantal guling tapi semakin ia tutupi gelak itu semakin terdengar dan membuatnya kesal. Ratu menyingkap selimutnya dengan kesal dan menggerutu tanpa henti. Sebenarnya Ratu enggan keluar dari kamarnya tapi ia malas bertemu Maudy dan Ayunda. Ia memilih menguping pembicaraan dari balik pintu kamarnya. "Mbak lucu deh, udah lama Ayu nggak dengar lelucon kayak tadi. Ayu senang bisa kenalan sama Mbak, Mbak mau ya temani aku. Aku kesepian selama ini," ucapan Ayunda lagi-lagi mengena di hati Ratu. Ratu memegang dadanya. "Loh kamu kan punya kakak," jawab Maudy. "Selama ini Kak Ratu nggak pernah mau main sama aku, jadi ..." "Siapa bilang aku nggak mau main sama kamu, temani kakak berenang di bawah!" sela Ratu dengan kesal. Matanya masih menatap Maudy yang terlihat lebih pantas menjadi ibu Ayunda dibanding dirinya. "Kakak mau berenang? Bukannya kakak nggak bisa berenang ya kata Mama?" jawab Ayunda. "Ih kamu bawel! Aku mau kita pergi BERDUA berenang di bawah," Ratu sengaja menekankan kata berdua agar Maudy tidak ikut, tapi sialnya Maudy lebih mengikuti kata-kata Rendra dan tanpa perlu diajak, ia ikut meski Ratu tidak mengajaknya dan menunjukkan wajah tidak sukanya. Beberapa kali Ratu sengaja buat masalah agar Maudy kembali ke apartemen dan meninggalkan ia dengan Ayunda tapi Maudy tetap tidak peduli dan masih terus berada di sampingnya. "Kamu kayaknya suka cari masalah ya?" tanya Ratu sebelum ia memulai berenang. "Nggak, bukannya Mbak Ratu yang cari gara-gara. Saya ditugaskan Mas Rendra menjaga Mbak dan Ayu, jadi inilah tugas saya," jawab Maudy dengan wajah santai. "Cih! Mas Rendra ... Mas Rendra ... dasar wanita nggak tau malu! Berani-beraninya manggil suami orang dengan mesra di depan istrinya! Ih senewen juga lama-lama!" ****
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN