Hadiah Pernikahan

1515 Kata

“Mas mau pegang apa? Gak boleh aneh-aneh!” Aku menyilangkan tangan ke depan dadaku ketika tatapan Mas Agung semakin berkabut. Tubuhku masih berada di dekapannya, membuatku tidak bisa melarikan dari darinya. Mau apa sebenarnya suamiku? Dia tidak menjawab pertanyaanku malah senyam-senyum tidak jelas. Kabut dimatanya berangsur menghilang digantikan tatapan jahil. Ternyata Mas Agung lebih mengerikan dari yang aku pikirkan selama ini. Baru beberapa jam menikah aku sudah dikejutkan dengan sisi Mas Agung yang lain. “Mikir apa otak cantikmu, Honey?” “Enggak mikir apa-apa.” “Kenapa tanganmu berada di depan d**a? Kamu pikir aku ingin memegang itu.” Aku berdehem untuk menutupi jika aku sedang salah tingkah. Berusaha melepaskan diri dari pelukan Mas Agung. Namun, tidak berhasil. “Terus Mas mau

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN