Bab 48

1326 Kata

Frans berdiri kaku di depan pagar rumah mertuanya. Matanya sayu, wajahnya terlihat lelah, seolah semalaman tidak tidur. Ia menggenggam erat kunci mobilnya, menatap rumah besar itu dengan harapan yang sama: bisa melihat Celine, bisa bicara dengannya, bisa meminta maaf sekali lagi. Pagar terbuka, Mama dan Papa Celine muncul. Senyum keduanya hangat, meski sorot mata mereka menyimpan tanya. “Frans, kamu datang,” ucap Mama dengan nada lembut. “Ayo masuk.” Frans mengangguk, menelan ludahnya yang terasa pahit. Ia melangkah masuk, dan langsung menoleh ke segala arah, berharap ada sosok Celine berdiri di dekat pintu atau muncul dari balik tangga. Namun rumah itu terasa sunyi, tak ada tanda-tanda istrinya di sana. “Celine… ada di rumah, Ma?” tanya Frans dengan suara nyaris bergetar. Papa menari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN