Esok harinya, Saskia bangkit dengan senyum manis yang sama. Seolah tak ada dendam membara di dadanya. Dia adalah istri sempurna yang patuh, persis seperti yang Geonando inginkan.
Kesempatan datang saat Geonando harus menghadiri rapat darurat. Leo mendapat perintah memeriksa sistem keamanan perimeter. Hanya Doni yang tertinggal.
Saskia menunggu dengan sabar. Saat waktunya tepat, dia menuju kamar kerja Doni. Dengan napas dalam, dia membuka pintu tanpa mengetuk.
Doni yang sedang duduk di depan komputer terkejut. "Saskia? Ada apa—"
"Doni," ucap Saskia dengan suara lembut namun penuh makna. "Kita perlu bicara." Dengan gerakan halus, dia mengunci pintu dari dalam.
Doni langsung waspada. "Saskia, sebaiknya—"
"Tenang, Doni," bisik Saskia sambil mendekat. Jari-jarinya dengan sengaja memainkan
