"Kecuali?" desis Saskia, jantungnya berdebar. "Kecuali jika kau bisa membuktikan bahwa kau bisa menjadi istri yang patuh. Yang menerima bahwa aku yang memegang kendali. Yang berhenti menyelidiki masa lalu dan fokus pada masa depan kita." Dia menatapnya dalam-dalam. "Jika kau bisa melakukan itu sampai ulang tahunmu, mungkin saja aku akan mempertimbangkan untuk... memberikanmu sedikit kebebasan." Saskia memahami ancaman yang terselubung dalam kata-kata manis itu. Tunduk, atau hadapi konsekuensinya setelah aku menguasai warisanmu sepenuhnya. Ini adalah strategi baru Geonando. Bukan lagi teror mentah, tapi sebuah tawaran "belas kasihan" yang palsu. Dia memberi Saskia harapan—sebuah cahaya di ujung terowongan—dengan syarat dia menyerahkan seluruh kehendaknya. "Apakah kau mengerti, Sayangku?

