Esok harinya, bekas sentuhan dan cengkeraman Geo masih terasa seperti cap di kulit Saskia. Setiap gerakan terasa sakit, mengingatkannya pada penghinaan dan kenikmatan paksa yang dia alami semalam. Tapi di balik rasa sakit itu, sebuah tekad baru lahir. Jika ini adalah permainan, dia akan mempelajari aturannya. Dia turun ke dapur, mengenakan gaun rumah yang sederhana namun elegan, dan dengan tenang memerintahkan para pelayan untuk membantunya menyiapkan sarapan. Dia tidak lagi terlihat seperti tawanan yang ketakutan, melainkan seperti nyonya rumah yang sedang menjalankan tugasnya—sebuah topeng yang dia kenakan dengan sempurna. Saat Geo masuk ke ruang makan, dia mendapati Saskia sudah duduk, dengan hidangan telah tersaji di meja. Tatapannya dingin dan penuh kecurigaan. "Om Geo… hari ini ak

