Mobil mewah itu akhirnya sampai di rumah megah mereka. Geonando masih sama dinginnya, tak mengucapkan sepatah kata pun. Tapi tindakannya berbicara lebih lantang dari kata-kata. Begitu mereka masuk, dia langsung menuntun Saskia ke kamar mandi utama, tangannya masih erat menggenggamnya seolah takut dia akan hilang. Di kamar mandi berlapis marmer yang mewah itu, Geonando dengan cekatan menyalakan keran air hangat. Uap mulai memenuhi ruangan. Tanpa bertanya, dia mulai membuka pakaian Saskia dengan gerakan-gerakan hati-hati. Jari-jarinya yang biasanya tegas, kini lembut membuka kancing demi kancing. Begitu juga dengan pakaiannya sendiri—dia melepas jas dan kemejanya hingga hanya mengenakan celana panjang, lalu menggulung lengan kemejanya sampai ke siku. Saskia hanya bisa diam, memperhatikan

