Giovani menyetir tak tentu arah, untuk pertama kalinya dia menangis karena seorang wanita, dia sangat ingin marah. Namun dia tak bisa! Dia tak terbiasa marah! Menurutnya marah hanya akan menghabiskan energinya, mendatangkan energi buruk dan bisa menyakiti orang lain. Tanpa sadar dia menumpuknya dalam hatinya. Dia terus menangis seraya mengemudikan mobil dengan cara berputar-putar di sepanjang bundaran jalanan protokol, lalu dia memutuskan untuk kembali ke rumah sakit. Kamar miliknya di rumah sakit mungkin akan lebih membuatnya nyaman. Dia bisa sedikit melupakannya dengan membaca diagnosis pasien dan bekerja lagi. Dia memarkirkan mobil di parkiran khusus dokter di halaman rumah sakit, ketika dia hendak memasuki rumah sakit. Tampak Shali duduk di taman khusus samping rumah sakit, tepat d