Setelah Ashana agak tenang, Kalingga memberikannya minuman jahe hangat. Ashana meneguknya sedikit lalu tubuhnya dihela Kalingga menuju kamarnya. Pria itu tak banyak berbicara, dia hanya mengikuti intuisinya untuk tetap mendampingi Ashana. Dia melihat lagi sisi lain Ashana yang tak pernah ditunjukkannya pada siapa pun. Kerapuhannya, air matanya dan tangannya yang gemetar karena emosi yang ditahannya. Kalingga membawa Ashana ke dalam bilik kamar mandi, wanita itu masih tergugu dan tak mau berbicara. Pandangan matanya kosong seperti tak memiliki semangat hidup. Kalingga melepas jubah mandi dan meletakkan di atas wastafel. Dia menggulung lengan bajunya sendiri dan mengajak Ashana ke bawah kran shower. Dia bahkan memandikan istrinya itu. Ashana masih terdiam ketika Kalingga dengan lembut