Sembilan Puluh Dua

1862 Kata

Ayesha memalingkan wajah agar mereka tidak melihatnya, namun sepertinya Bulan sudah mengenalnya, dia hampir menghampiri Ayesha jika Alka tidak dengan cepat menghampiri Ayesha dan merangkulnya serta menyembunyikan wajah Ayesha. Ayesha mendongak menatap Alka yang seperti melindunginya. Bulan tak jadi menghampiri Ayesha, menurutnya tak mungkin Ayesha berkencan dengan pria tinggi dan tampan seperti laki-laki itu, lagi pula ini masih jam kerja, pasti Ayesha ada di kantornya tengah menjalani peran seperti di rumah! Alka melihat ke arah Bulan dan pria itu yang sudah naik eskalator menuju lantai lain, lalu dia melepaskan rangkulan tangannya. Padahal tubuh Ayesha sudah gemetar karena rangkulan itu membuat lututnya lemas. Setelah membayar, Alka pun membawa belanjaan yang sudah diletakkan di dua

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN