Shali tengah berjalan di lorong ruang perawatan naratama, sebagian perawat sangat senang jika ditempatkan di lantai ini, karena pasiennya yang biasanya tak terlalu banyak meskipun terkadang permintaan mereka pun cukup merepotkan, namun tidak apa-apa. Merawat pasien naratama membuat pengalaman mereka bertambah, tak jarang mereka bahkan memiliki relasi yang baik dari hal ini. Dia baru saja menemani seniornya, sang dokter spesialis penyakit dalam untuk visit sekaligus study kasus baginya, dan dia hendak menuju ruang istirahat hingga tak sengaja berpapasan dengan ibu dari Daru. Dia tak bisa menghindarinya dan hanya tersenyum lebar. “Shali? Ya ampun Nak, kamu cantik sekali dengan Snelli dokter,” sapa wanita paruh baya yang rambutnya digulung itu seraya menelisik ke seluruh tubuh Shali denga