Aji Sudah lebih dari lima belas menit aku hanya berbaring miring dengan tangan kiri menopang kepala, juga mata yang terus menatap Lia yang pagi ini tampak tidur dengan pulas. Kelopak matanya masih terlihat agak bengkak, tetapi pipi dan hidungnya sudah tak semerah semalam. Tadi malam, Lia terus saja menangis tak peduli seberapa usahaku untuk menenangkannya. Lia baru berhenti menangis setelah dia kelelahan dan tertidur di pelukanku. Malam pertama kami setelah resmi menikah secara agama dan negara ternyata diisi dengan tangisan Lia yang terdengar sangat menyayat hati. Aku tak bisa berbuat apapun selain hanya mencoba menenangkan, meski itu sama sekali tak berhasil. Kalau boleh jujur, baru tadi malam aku benar-