Lia
Aku diam, menatap Mas Aji yang tidur di sebelah dan berbaring miring menghadapku. Aku tersenyum tipis, lalu tanganku terulur untuk mengusap wajahnya yang agak tirusan. Mataku memanas begitu melihat kelopak mata Mas Aji sedikit menggelap karena kurang tidur, juga badannya yang banyak kehilangan berat badan karena jarang makan.
Mas Aji bisa seperti ini, itu terjadi karena aku. Aku yang membuatnya menjadi begini. Aku yang terus menyusahkannya hari demi hari dengan tak tahu diri, juga tak tahu malu. Aku benar-benar istri yang payah dan sangat buruk untuk suami baik dan sesabar Mas Aji.
Aku kembali terperangkap dalam duniaku sendiri, dunia penuh kesedihan yang terus kubiarkan mengakar di otak dan hati. Dunia yang menyiksaku, yang berhasil membuat orang-orang terdekatku ikut terluka.
