Lia
Pagi ini aku bangun lebih pagi dari Mas Aji. Tidak seperti kemarin, pagi ini aku jauh lebih bersemangat. Apalagi Mas Aji sudah berjanji akan menuruti kemana saja hari ini aku ingin pergi.
Saat ini Mas Aji di sebelahku masih tertidur pulas, dia bahkan lupa memakai bajunya. Oh ya ampun, melihat bahu Mas Aji yang terpampang jelas, juga tulang selangkanya yang tercetak tajam membuat otakku mulai kemana-mana.
Kalau boleh aku jujur, aku cukup kaget ketika pertama kali melihat Mas Aji tanpa pakaian. Hei, dia ini jagonya makan! Bahkan ketika dia bilang tidak begitu menyukai masakan di sini, dia tetap makan meski tak sebanyak ketika di rumah. Tapi herannya, kenapa badannya tidak ada gendut-gendutnya sama sekali?
Badan Ma
