“Kak, bagus nggak?” Cindy memamerkan gaunnya pada Reyhan waktu pria itu sedang berbaring main gim. Dilihatnya sang istri dengan gaun berwarna merah yang sesuai dengan bentuk tubuhnya yang indah. “Aku beli ini tadi pagi, kebetulan penjualnya deket sini.” Reyhan menoleh sedikit waktu Cindy memamerkan gaunnya. “Emang mau ke mana beli gaun segala? Yang kemarin kan udah ada?” Cindy cemberut menatap Reyhan sambil terus memamerkan gaunnya. “Kakak nggak niat gitu ajakin kencan? Aku kan nggak pernah kencan sama kakak.” “Ini apa namanya? Kita di Bali tujuannya ngapain?” “Kan ke nikahan temen kakak.” “Bulan madu, Didi. Aku nggak suka lho itu gaunnya agak kebuka,” Cindy berputar dan bagian bawahnya agak sedikit pendek. “Apalagi pendek sekali. Kalau kamu pakainya di sini aja aku ngak masalah.