BAB 13 *

430 Kata
Kurang sial apa lagi Sidney hari ini. Karena begitu keluar dari gedung parkir tiba-tiba muncul Nolan yang menghadangnya. "Sial! " umpat kak Tamy ikut menyuarakan pikirannya. Wanita tambun itu segera menghentikan mobilnya dan berteriak. "Kau mau bunuh diri, Anak Muda! " 'Ternyata ibu-ibu bisa lebih seram jik aberteriak' batin Sidney yang jujur tadi ikut terkejut, bahkan lebih terkejut dari ketika dia melihat kemunculan Nolan. Tanpa menghiraukan makiannya Nolan segera menghampiri mobil mereka. "Aku ingin kita bicara, Susan. " "Oh, Tuhan..... "_____" cepet bawa dia pergi dan selesaikan masalah kalian, aku punya banyak anak yang menunggu ibunya untuk segera pulang! " kata kak Tamy saat melotot pada mereka berdua bergantian. Karena kesal Sidney tidak bicara apa-apa dia segera keluar dari mobil dan berdiri siap kembali memukul Nolan, jika ternyata yang kemarin masih kurang.Sidney cuma berulang kali mengingatkan dirinya untuk tetap berdiri seperti Susan dan jangan terlalau membusungkan d**a. "Kau ingat kita punya janji untuk makan malam di rumah orang tuamu." Anehnya Nolan justru malah tersenyum sok manis dan tiap kali, ratusan kali, ribuan kalai Sidney jijik! Padahal Sidney pikir seharusnya mereka masih bertengkar. "Ibumu sudah mengingatkanku berulang kali untuk menjemputmu,Susan." Sidney masih tidak bergeming, sebenarnya dia juga belum tahu sama sekali tentang orang tua Susan karena dia juga belum sempat memikirkan perkara itu.Sepertinya masalah Susan memang akan terus bermunculan dan Sidney benar-benar belum siap untu menanganai yang ini. "Baiklah," Sidney akhirnya setuju mengikuti Nolan meski masih dengan wajah kakunya. Untung Susan tetap cantik walaupun diajak memasang muka kesal sekalipun. Sidney juga tidak tahu di mana rumah orang tua Susan jadi dia pun tidak banyak protes dan hanya coba mengingat-ingat jalanya. Toh jika Nolan berani macam-macam terhadap Susan, Sidney tinggal memukulnya lagi. Entahlah, walaupun Sidney sendiri juga belum mengenal seperti apa Susan ini, tapi sepertinya dia juga tidak rela jika pria pengecut macam Nolan ini yang mendapatkannya. Ingat, Sidney sangat tidak suka orang yang bertele-tele seperti penjilat. Sepanjang perjalanan itu berulang kali Nolan coba mengajak Susan untuk membicarakan orang tuanya dengan tema yang agak sedikit memaksa. Dari situ Sidney paham jika pria di depannya itu sedang coba membujuk Susan mengunakan keluarganya. Sangat mengerikan bagi Sidney, kenapa seorang pria sampai harus melakukan hal memalukan seperti itu untuk seorang wanita. Sidney sengaja tidak banyak bicara sepanjang perjalanan itu dan hanya memilih beberapa jawaban singkat tiap kali Nolan coba memancing obrolan lagi. Sidney tidak hanya kesal,dia juga tidak mau terlihat bodoh jika tiba-tiba memberikan jawaban yang aneh. Karena ketidak tahuannya tentang Susan pasti sangat berpotensi untuk membuat kesalahan. Jadi bicara seminim mungkin itu adalah solusi terbaik jika ingin selamat dalam kondisi serba membingungkan seperti ini.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN