Kurang sial apa lagi Sidney hari ini. Karena begitu keluar dari gedung parkir tiba-tiba muncul Nolan yang menghadangnya. 
"Sial!  " umpat kak Tamy  ikut menyuarakan pikirannya. Wanita tambun itu segera  menghentikan  mobilnya dan berteriak. "Kau mau bunuh diri, Anak Muda! " 
'Ternyata ibu-ibu bisa  lebih seram jik aberteriak' batin Sidney yang jujur tadi ikut terkejut,  bahkan lebih terkejut dari ketika dia melihat kemunculan Nolan.
Tanpa menghiraukan makiannya Nolan segera menghampiri mobil mereka. 
"Aku ingin kita bicara, Susan. "
"Oh,  Tuhan..... "_____"  cepet bawa dia pergi dan selesaikan masalah kalian,  aku punya banyak  anak yang menunggu ibunya untuk segera pulang! " kata  kak Tamy saat  melotot pada mereka berdua bergantian. 
Karena kesal Sidney   tidak bicara apa-apa dia segera keluar dari mobil dan berdiri siap   kembali memukul Nolan, jika ternyata yang kemarin  masih kurang.Sidney  cuma berulang kali mengingatkan dirinya untuk tetap berdiri seperti  Susan dan jangan terlalau membusungkan d**a.
"Kau ingat kita punya janji untuk makan malam di rumah orang tuamu."
Anehnya   Nolan justru malah tersenyum sok manis dan tiap kali, ratusan kali,   ribuan kalai Sidney jijik! Padahal Sidney pikir seharusnya mereka masih   bertengkar. 
"Ibumu sudah mengingatkanku berulang kali untuk menjemputmu,Susan."
Sidney  masih tidak  bergeming, sebenarnya dia juga belum tahu sama sekali tentang  orang tua  Susan karena dia juga belum sempat memikirkan perkara itu.Sepertinya  masalah Susan memang akan terus bermunculan dan Sidney benar-benar belum  siap untu menanganai yang ini.
"Baiklah,"  Sidney  akhirnya setuju mengikuti Nolan meski masih dengan wajah  kakunya.  Untung Susan tetap cantik walaupun diajak memasang muka kesal   sekalipun. 
Sidney juga tidak tahu  di mana rumah orang tua Susan  jadi dia pun tidak banyak protes dan  hanya coba mengingat-ingat jalanya.  Toh jika Nolan berani macam-macam  terhadap Susan, Sidney tinggal  memukulnya lagi. Entahlah, walaupun  Sidney sendiri juga belum mengenal  seperti apa Susan ini, tapi  sepertinya dia juga tidak rela jika pria  pengecut macam Nolan ini yang  mendapatkannya. 
Ingat, Sidney  sangat  tidak suka orang yang bertele-tele seperti penjilat. Sepanjang   perjalanan itu berulang kali Nolan coba mengajak Susan untuk   membicarakan orang tuanya dengan tema yang agak sedikit memaksa. Dari   situ Sidney paham jika pria di depannya itu sedang coba membujuk Susan   mengunakan keluarganya. Sangat mengerikan bagi Sidney, kenapa seorang   pria sampai harus melakukan hal memalukan seperti itu untuk seorang   wanita. 
Sidney sengaja tidak  banyak bicara sepanjang perjalanan  itu dan hanya memilih beberapa  jawaban singkat tiap kali Nolan coba  memancing obrolan lagi. Sidney  tidak hanya kesal,dia juga tidak mau  terlihat bodoh jika tiba-tiba  memberikan jawaban yang aneh. Karena  ketidak tahuannya tentang Susan  pasti sangat berpotensi untuk membuat  kesalahan. Jadi bicara seminim  mungkin itu adalah solusi terbaik jika  ingin selamat dalam kondisi  serba membingungkan seperti ini.