Jika yang dikatakan pria tadi benar, tentang Sidney Parker yang sudah memecat orang-orang kepercayaannya. Berarti, entah siapapun yang sedang berada di dalam tubuhnya kali ini dia tidak bodoh dan Sidney perlu lebih waspada. Selama ini Sidney memiliki Mr. Podric sebagai asisten kepercayaannya dan beberapa staf yang cukup bisa dia percaya. Tapi sedari tadi Sidney memang tidak melihat salah satupun dari mereka.
Hanya ada seorang resepsionis perempuan di depan ruangannya yang sepertinya juga orang baru. Bahkan dia menatap sinis pada Susan.
Sidney mengetuk pintu di depannya pelan dan segera terdengar suara dari dalam yang mempersilahkannya masuk.
Pertama kali melihat dirinya sendiri berdiri sebagai orang lain rasanya memang agak aneh. Apalagi pria itu juga sedang tersenyum dan tak mau berpaling sedikitpun dari tubuh Susan.
Sidney berusaha tenang meski sejatinya dia ingin sekali menembak kepala pria itu sekarang juga.
Sidney masih tidak percaya jika dirinya bakal menghadapi hal serba tidak masuk akal seperti ini. Bukan hanya karena baru saja Sidney ingin menembak dirinya sendiri. Tapi Sidney tetap harus fokus karena dia ingat apa tujuannya datang kemari dan dia juga tidak akan membiarkan dirinya menjadi gila. Bagaimanapun ini adalah satu-satunya kesempatan agar dirinya bisa megambil kembali tubuhnya. Sidney perlu mencari tahu banyak hal tentang orang yang sedang berpura-pura menjadi dirinya itu.
"Duduklah, Nona Susan, " dia mengajak Susan untuk duduk di sofa dan Sidney sengaja memilih tempat duduk paling ujung.
Sidney sama sekali tidak peduli jika pria itu bakal kecewa.
"Apa kita bisa mulai wawancaranya? " tantang Sidney, karena berengsek itu masih juga belum mau berpaling dari tubuh Susan. Entah bagaimana Sidney sepertinya memang tidak pernah suka jika ada pria manapun yang memandangi tubuh Susan. Sepertinya ada kecemburuan yang sulit di akui tapi tanpa Sidney sadari sepertinya dia memang sudah mulai cemburu pada pria manapun yang berada di sekitar Susan.