BAB 27 *

563 Kata
Sidney merasa Susan sengaja mengabaikannya seperti Jin dan berpura-pura seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Bahkan Susan sudah sibuk bersiap untuk pergi ke kantor seperti biasa, padahal dia sama sekali belum tahu jika Sidney sudah membuatnya kehilangan pekerjaan. Sidney memilih tidak membahasnya dulu karena yakin pasti Susan hanya akan berteriak dan marah-marah lagi. "Di mana kau menyimpan kunci mobilku? " baru saat itu Susan bertanya. "Di tasmu," jawab Sidney singkat dan agak geli melihat ekspresi jijik Susan ketika terkejut melihat gantungan kunci berkepala singa. "Yang mana mobilku? " Susan terlihat bingung menoleh ke sekeliling sementara Sidney hampir lupa jika sudah membuang benda menggelikan seperti kura-kura itu. Sidney kembali memilih diam dari pada harus kena marah wanita yang sedang depresi. "Jangan bilang kau menukar mobilku dengan benda mirip tank ini! " "Sungguh aku merasa aneh ketika harus duduk di dalam sedan merahmu yang mencolok," kelit Sidney. Dan berulang kali Sidney melihat Susan marah dengan cara yang aneh. Jika kemarin hanya duduk diam di atas toilet kali ini dia melihat Susan begitu kesal dengan menginjak-injak gantungan kunci berkepala singa itu menggunakan tumit high heels-nya . "Jangan sampai kau juga menjadikanku miskin karena membeli benda seperti ini!" "Kau bisa cek sendiri saldo rekeningmu nanti." "Jika kau tidak bersembunyi di dalam kepalaku pasti aku sudah mencakarmu pengecut !" Sebenarnya Sidney ingin tertawa karena mau dicakar wanita tapi karena kelihatanya Susan masih sangat emosi jadi Sidney sengaja mengalah dan membiarkan Susan berbuat sesuka hati. Walau Susan sudah menyebutnya setan dan pengecut Sidney berusaha menahan diri untuk tidak marah. Sidney hanya menawarkan diri untuk menyetir karena sepertinya Susan juga masih kikuk dengan mobil barunya. Tentu Sidney tidak mau jika sampai kecerobohan Susan malah membunuh mereka berdua. "Kita mau kemana? " Tanya Susan bingung karena Sidney membawanya ke arah yang berlawanan. "Kau bekerja di tempat lain." "APA!!! " Sidney pura-pura tidak terkejut dan berusaha tenang. "Kau sudah mengundurkan diri sejak tahun lalu,"jawab Sidney masih santai. Tanpa dia duga tiba-tiba Susan membanting setirnya kekanan dan Sidney spontan mengumpat ketika mendapati mobilnya menabrak pembatas jalan. "Katakan apa lagi yang sudah kau lakukan terhadap hidupku! " triak Susan histeris. Baru saat itu ternyata Sidney bingung harus mulai menjelaskan dari mana. Karena jujur saja setelah hampir dua tahun dia juga tidak pernah mengira jika Susan bakal tiba-tiba kembali lagi, apa lagi mereka harus berbagi satu tubuh seperti ini. Meski sebenarnya bisa saja Sidney mengendalikan Susan sepenuhnya tapi entah kenapa rasanya seperti sangat tidak beradap jika setelah menghacurkan seluruh kehidupannya, Sidney juga tidak memberinya kesempatan sama sekali. "Kau mau kemana? " Sidney terkejut melihat Susan yang tiba-tiba turun dari mobil. "Aku mau bunuh diri, memangnya apa urusanmu! " Sebenarnya Sidney tidak marah, dia hanya gemas dengan tingkah Susan yang luar biasa aneh saat kesal. "Hentikan ini, Eric!"___" hentikan! " Triak Susan ketika Sidney membawanya kembali ke dalam mobil. Sidney juga sedikit menyesal karena harus membekap mulut cantik Susan dengan tangannya sendiri. Sidney yakin Susan akan semakin marah setelah ini cuma dia tidak menyangka jika Susan akan mengigitnya. Padahal itu sama-sama akan menyakiti mereka berdua. "Aku membencimu Eric ! Sungguh aku membencimu! " nafas Susan sampai berdesis-desis ketika mengungkapkan kebenciannya. Tapi entah kenapa ternyata Susan tetap tidak bisa membuat Sidney benar-benar marah. Sidney memang belum pernah bertemu dengan wanita seajaib Susan yang dalam sehari saja bisa memakinya puluhan kali. Andai dulu dia bertemu dengan yang seperti ini pasti Sidney sudah mengikatnya di kaki ranjang agar mau sedikit jinak.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN