Galon

1499 Kata

Malu semalu-malunya. Itulah yang terjadi padaku saat ini. Ini gila! Gilang benar-benar kelewatan! Dia sengaja menciumku di mobil saat Dani dan Raila melihat jelas apa yang kami lakukan. Ya Tuhan, mau ditaruh dimana nih muka? Kalo aja bisa naro di ember! Huh! Siap-siap deh, abis ini kena runtuyan wawancara dari Raila si mulut rombeng itu. Meski dengan sedikit sungkan dan pipi yang masih merona malu, aku keluar dari mobil Gilang. Dani nampak masuk lebih dulu. Dia bahkan tidak melirikku sama sekali. Apa dia marah? Raila bersidekap dan menatapku penuh tuntutan. Macam karyawan demo minta dinaikkan gaji. "Apa lo?" "Busyet dah, yang abis indehoy di mobil gak bilang-bilang!" "Diem lo! Mana gue tahu si Gilang maen nyosor aja!" "Tapi lo demen kan?" "Apaan sih lo?" "Si Gilang nekad ya? Pake

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN