"Cih, aku tidak ingin menjadikan wanita yang sudah aku sentuh menjadi keponakan ku." Ujar Arkan membuat mata Nana langsung membola. "Wanita yang kau sentuh? Apa maksud kamu Arkan?" Tanya Feni dengan nada yang begitu marah. Nana yang melihat kilat kemarahan di mata nenek Feni, langsung mendekat ke arah nenek Feni, dan ingin meraih tangan nenek Feni dengan pelan, tapi sayang, nenek Feni langsung menepis tangan Nana cepat, dengan sorot mata penuh kekecewaan terhadap Nana. "Nek Nana bisa… "Ayo ikut aku," belum selesai Nana menyelesaikan kalimatnya, Arkan sudah menarik tangan Nana dengan kasar, dan membawanya keluar dari rumah kontrakan tersebut. Feni langsung berteriak memanggil nama Arkan, agar Arkan menghentikan langkahnya, nenek Feni khawatir Arkan akan menyakiti Nana karena emosi. "Ar