Amran POV
Hari Rabu, aku tiba di Medan. Bukan hanya untuk rapat politik dengan partai yang mengusungku sebagai Calon Bupati Langsa, tapi untuk satu urusan yang lebih penting untuk anakku, darah dagingku, Samudra.
Aku ingin menyingkirkan penghalang paling berbahaya,, Samuel Lazuardi. Nama keluarganya sudah cukup membuat orang mundur. Tapi bukan diriku. Aku Amran. Dan aku tidak akan mundur atau menyerah hanya karena seseorang punya nama besar. Meskipun saat menerima kartu namanya di acara wisuda Samudra, kartu nama yang bertuliskan nama Lazuardi, sudah membuatku mundur selangkah, tapi rasa ingin memiliki anak, ingin memiliki penerus nama dan harta, membuatku harus melakukan segala upaya dan kali ini aku berniat tidak lagi mundur.
Aku hubungi Ketua Gayo Bersatu, kelompok bawah tanah yang
