Rania POV Siang ini... adalah siang paling membahagiakan dalam hidupku. Matahari di luar bersinar lembut, seperti ikut menghangatkan ruangan auditorium tempat aku duduk di kursi warna biru, menyaksikan takdirku berubah dengan satu tarikan napas. Di hadapan kedua orang tua Rizky, di hadapan teman-temannya, juga di hadapan Amelia yang sudah kuanggap kakakku sendiri karena dia begitu banyak membantuku juga Samuel... anak Rizky, yang kini tentu adalah anakku, juga anakku sendiri ,Samudra- aku mendengar suara Rizky yang bersuara lantang , jelas dan dalam satu tarikan nafas : “Saya terima nikah dan kawinnya Rania binti Abdullah dengan maskawin tersebut, tunai.” Seketika, dunia seolah berhenti sejenak. Suara itu... bukan hanya mengikat kami secara agama , tapi juga menyatukan seluruh luka, pe

