Foreplay ( 21 ++ )

1001 Kata
Warning Trigger : Bab panas hari ini, hanya bisa dibaca untuk Anda yang sudah sangat dewasa Di kamar temaram itu hanya desah nafas dan erangan kenikmatan yang terdengar “ Oh My God.. Mel.. Kamu sangat sempit.. Aku hampir Mel…. Aku tidak tahan lagi.” Amelia hanya mendesah, mengigit bibirnya dan balas berbisik “ Tuntaskan saja sayangku, aku juga hampir” “ Benaran kah kamu uda… Jangan fake your o*****e, ya. I will know” Amelia hanya menggeleng “ I don’t fake it” Dia sudah mulai merasakan desiran darahnya memuncak, perasaan geli mulai menjalar dari ujung kakinya menuju perutnya. “ Harder.. Faster. Yang kuat.. Sam ” Erang Amelia, matanya sudah mengerling ke atas. Melihat raut wajah Amelia, Sam tahu, kalau o*****e pada diri Amelia sudah mulai menerjang. Dengan gerakan kuat. Sam memutar pinggulnya. Mendentumkan maju mundur bokongnya memasuki lembah kenikmatan Amelia yang sungguh mengigit dan mengisap milik Sam, membuat seluruh otot-otot pada batang panjangnya terasa berdenyut kencang “ Ah.. ahh.. Uh.. Uh…. “ Jerit Sam tak terkendali “ oh my god.. I am cumming” Suara Sam bergema di ruangan itu , lalu jeritan panjang terdengar “ AH……….” Dari mulut mereka berdua. Sam masih terus bergerak, menuntaskan semua inti miliknya. Kaki Amelia tetap terbuka lebar, menerima dengan penuh cinta semua inti yang Sam, tuntaskan dalam miliknya. “ Terimakasih Sayang. Aku sungguh nikmat..Hm.. aku selalu tidak tahan lama deh kalau melakukannya denganmu. Milikmu sungguh sempit” Bisik Sam, sambil telungkup di bahu Amelia. “ Emang kamu dengan cewek lain, tahan lama?” Amelia bertanya sambil mengelus punggung polos Sam “ Nggak secepat aku melakukannya denganmu, sih.” Kata Sam berbalik dan tidur di samping Amelia. Tangannya terulur, untuk merengkuh Amelia masuk ke dalam pelukannya yang hangat “ Apakah milikku kurang nikmat, sehingga kamu tidak tahan lama?” Tanya Amelia “ Nggak dong, justru milikmu sangat sempit dan bisa ngisap, sehingga aku sangat nikmat. Milik wanita lain yang pernah bersamaku itu terasa longar dan tidak se sempit milikmu, jadi aku perlu lama bergoyang untuk mencapai kepuasanku.” Kata Sam memejamkan matanya Amelia tersenyum dan mengeluarkan teorinya “ Mungkin juga karena setiap kita mau melakukannya, kamu buat aku basah dulu, kamu jilatin, finger f****d me ,dan melakukan segalanya agar aku pre-c*m duluan” Samuel mengangguk “ Yup… mungkin karena itu.” Dia lalu membuka matanya seperti mengingat-ingat “ Aku tidak pernah foreplay lama dengan wanita lain. Langsung On aja tanpa mempedulikan apakah mereka sudah basah atau belum. Tapi bersamamu, aku merasa, aku harus membuatmu nikmat dulu, baru aku tuntaskan milikku.” “ Itu tandanya kamu sangat mencintai aku.” Amelia mendekat dan mencium lembut bibir Sam Mereka berciuman mesra , kali ini bukan dengan nafsu, tapi penuh kasih sayang. Sam tersenyum jahil ketika dia bertanya “ Mel..Aku mau tahu. kamu paling suka gaya apa?” “ Gaya??? Gaya saat bercinta denganmu?? “ Iya gaya bercinta, aku bukan tanya gaya renang.” Dia terkekeh “ Sebagai suamimu, aku harus tanya gaya apa yang paling kamu suka, biar aku bisa melakukannya untukmu setiap kali kita bercinta. ” “ Aku suka semua yang kamu lakukan untukku, Sam, gaya apapun itu aku suka.” “ Tapi pasti ada gaya yang paling kamu sukai, seperti spooning 77, kamu bilang kamu suka” “ Itu memang nikmat, karena aku bisa memandang wajah gantengmu.” “ Oh.. berarti yang doggy, kamu kurang suka, karena kamu nggak bisa pandang wajah gantengku ku ini .” Sam mengerling manja. “Bukan nggak suka sih, gaya membelakangimu yang kita lakukan di RS di Aceh juga sangat nikmat, tapi itu nggak tahu karena adrenalin yang memuncak, karena kita lakukan diam-diam di kamar mandi Rumah Sakit dan takut terpergok atau karena aku baru pertama kali melakukan gaya itu.” Sam tampak terdiam, keningnya berkerut “ Ok deh.. aku ambil kesimpulan, kamu suka gaya apapun yang aku lakukan tapi lebih suka yang bisa memandang wajah gantengku, karena merasa lebih intim dan kita lebih terkoneksi. Benarkah?” Amelia mengangguk setuju dengan pendapat Samuel “ Baiklah kalau begitu istriku tersayang, sekarang angkat kakimu ke pahaku, karena adikku uda kembali siap tempur untuk memuaskan istriku tercinta dengan gaya yang sangat dia sukai.” Samuel mengangkat kaki Amelia ke atas pahanya, dia kemudian mendekatkan tubuh bagian bawahnya yang telah mengeras sempurna ke dalam lembah kenikmatan Amelia yang telah basah. “ Oh.. you are so wet for me. Kesayangan ku ini uda sangat basah” desah Samuel dengan suara rend dan membuat tubuh Amelia menggeliat. “ Itu basah karena masih tersisa cairan yang belum sempat kamu bersihkan, eh kamu malah baru berhenti sejenak uda mau mulai lagi.” Amelia berbisik sambil membalas cumbuan Samuel Diantara ciumannya Samuel hanya mengangguk mengiyakan “ Aku memang kuat.. aku suka melakukan seks berulang seperti ini” Bisik Samuel sambil menggoyang-goyangkan pinggulnya dengan gerakan memutar, membuat Amelia menjerit tertahan “ oh.. Sam.. Kamu.. Kamu sungguh hebat…. Ini sungguh nikmat” “Hm….. aku tahu, kamu suka… Yang begini?” Desah Samuel, terus menggoyangkan badannya, kali ini dengan gerakan naik turun, naik turun, sambil bibirnya melumat dan mengigit pelan putting payu.dara Amelia yang terus mendesah menikmati semua gerakan yang Samuel lakukan di tubuhnya, gerakan kuat yang membuat Amelia nikmat tiada tara. “ Ya. Sam.. Oh. Sam.. Uh.. Ah.. Uh… Iya di sana .. Ohh… Aku .. Aku…..” “ Oh… Amelia.. Kamu sungguh nikmat, Milikmu sungguh sempit….” Erangan dan desahan itu terus bergema di kamar mereka. Goyangan dari yang lembut sampai yang menghentak terus Samuel lakukan berulang kali ke dalam tubuh Amelia dan saat gerakan Samuel mulai tidak beraturan. Tubuh Amelia juga menggelinjang, kakinya menegang. Mulut mereka mendesis nikmat ketika mereka merasakan cairan menyembur keluar dari milik keduanya. Jeritan kenikmatan kini mengguncang kamar itu “ Auh…….. AH……. Aku sungguh…. nikmat……” Keduanya lalu terkapar lemas, saling memeluk dan saling mencium mesra juga saling berbisik “ Thank you my wife for a great s*x” “ Thank you my hubby. You always know how to make me feel good. I love you." “ I Love you more” Bisik Samuel, memejamkan matanya untuk meredakan debaran di dadanya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN