Hate You 115

1058 Kata

Ramdan mengumpat melihat keadaan yang jauh dari prediksinya. Lihat pria yang terduduk di lantai dan menutupi wajahnya dengan kedua tangan dan lihat wajah Aini yang benar-benar terkejut. Bukan kejutan seperti ini yang siang tadi ia katakan dan janjikan pada adiknya ini. Harusnya dua orang ini bertemu malu-malu dengan wajah merah padam. Atau denga pelukan hangat dari Fateh. Ia akan izinkan pria itu untuk memeluk adiknya. Tapi sayang, pria itu tidak sedang terlihat ingin memeluk Aini. Mendekati saja tidak bagaimana mau memeluk? Ramdan bisa dan sudah berhasil bicara pada Azka sehingga bocah itu tidak akan bertanya atau pun berkomentar yang macam-macam pada Aini. Tujuannya adalah agar tidak membuat Puti kesayangan semua orang tidak sedih atau tersinggung atau apapun. Tapi siapa sangka justru o

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN