Hate You 148

1267 Kata

“Aini...” teriak pria yang tidak terlalu asing baginya ketika Aini sedang berjalan sendirian. Aini menghentikan langkahnya kemudian menatap seseorang yang menegurnya barusan. Butuh waktu lama sampai Aini mengenali wajah yang sedikit berubah. Tentu saja berubah ke arah yang lebih baik. “Ha- halo Musa..” balas Aini. Musa adalah kawannya semasa kesurau dulu. Ia sring dititipkan oleh Bang Ramdan pada Musa saat Abang dan teman-temannya main petak umpet. Musa. “Naik!” “H- hah? Engg-” “Ssstt.. NAIK!” Aini yang diperintah seperti itu kontan saja langsung menaiki jok motor Musa. Sedang pria itu malah terbahak senang. Entah apa yang lucu, Aini tidak tau. Yang ia tau adalah bahwa motor ini sempit. “Sempit, Musa..” keluhnya. p****t Aini sudah berada diujung jok dan besi yang biasanya ada di belak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN