Hate You 149

1304 Kata

Aini protes karena ia dan Musa harus menunggu satu jam dulu untuk bisa makan. “Judulnya sarapan,” ucap Aini ketika Musa tidak mau mencari tempat makan lain dan malah menyuruh sang Puti untuk jalan kaki saja kalau ia ingin segera pulang. Mau tak mau Aini kembali menaruh pantatnya di lesehan yang letaknya tak jauh dari pinggir jalan itu. “Jadi?” tanya Musa memulai percakapan dengan senyum lebarnya itu. “Jadi apa?” “Kita cuma punya waktu satu jam menjelang ayamnya masak untuk menjemput tahun-tahun yang sudah terlewat, Puti..” “Jangan panggil aku begitu, lah.” Aini tidak nyaman jika orang-orang terdekatnya juga memperlakukannya demikian. Aini lebih suka seseorang memanggil namanya apalagi nama kecilnya. Ai. Dengan begitu, rasanya mereka jauh lebih akrab. “Oke aku dulu,” ucap Musa ketika a

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN