100 : Keputusan Terbaik

2038 Kata

Markco mundur, berdiri di sebelah Livy menghadap ranjang tidur keberadaan pak Yordan berbaring. Keduanya masih di kamar orang tua Livy dan turut mengikutsertakan Lify. Sampai detik ini Pak Yordan masih dian, pria itu masih terlihat sangat terpukul. Lain dengan ibu Fifin yang masih tampak tidak suka kepada Markco dan Lify. Ibu Fifin tak sekalipun menatap Markco dan sang putri dengan tatapan layak. Wanita itu terus saja meliriknya dengan sengit, seolah mereka musuh atau malah orang yang wajib dibenci sekaligus sakiti. “Mamah mau ambil air hangat, sekalian siapin sup buat Papah,” ucap ibu Fifin sengaja pamit. Tak betah rasanya berada di tempat yang sama dengan Markco terlebih jika sampai dalam jarak yang sangat dekat. “Mah—” ucap Livy sesaat setelah menghela napas dalam. Ia sengaja menahan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN