BAB 42. Rein

1724 Kata

Apartemenku yang sebelumnya tidak pernah ada orang yang masuk, toba-tiba ada Stevi dan membuat tempat ini rasanya hangat. Sejak sepuluh menit yang lalu kita berdua membicarakan hal-hal tidak penting sambil tertawa lepas bersama. Aku rasa sepanjang aku mengenal Kekasihku ini, sekarang adalah tawa terlepasnya karena di banding tertawa, dulu aku lebih sering melihatnya tersenyum. Dia memanh seramah itu dan selalu tersenyum pada semua orang. “Maaf kalau aku berbohong, tapi tadi aku main ke rumah Delia sebentar.” Akunya tiba-tiba. Aku kemudian menoleh ke arahnya dan wajahnya terlihat merasa bersalah. Aku kemudian tersenyum dan mengusap kepalanya lembut. “Aku nggak marah, tapi boleh gak kalau lain kali mau kemana-mana bilang aku dulu? Gimana kalau ada apa-apa dan aku nggak tanu kamu pergi ke s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN