Aku melihat pantulan diriku di depan kaca dan tersenyum lebar melihat betapa manisnya gaun ini. Tubuhku memang tidak banyak berubah sejak dulu aku masih kuliah sehingga gaun ini masih pas dan nyaman di kenakan. Sepertinya mas Rein satu selera denganku karena pilihannya yang satu ini sangat sesuai seleraku. Gaunnya tidak berlebihan, terlihat sederhana tapi manis sekali. Sopan dan tidak menampilkan keseksian sama sekali. Seperti yang mas Rein jabarkan sebelumnya. Aku kembali tersenyum merasa begitu beruntung. Bagaimana mungkin di dunia ini ada laki-laki seperti mas Rein yang rasanya mustahil ada di dunia nyata. Apakah aku sedang menjadi tokoh utama sebuah novel romansa? Kenapa rasanya indah sekali. Setelah memastikan bahwa penampilanku sempurna, aku memberanikan diri untuk keluar ruang ga