Hari ini akhirnya aku diijinkan untuk pulang ke rumah, tapi sepertinya ijin untuk tinggal di luar rumah seperti yang di bicarakan oleh mas Rein dan Argan belum juga mendapat persetujuan karenanya aku harus pulang ke rumah dan sekali lagi menghadapi nenekku yang menyebalkan itu. Sesuai dugaanku, sesampainya di rumah beliau langsung menatapku dengan sinis seolah sedang menyalahkanku tanpa mengucap apapun karena mama, papa dan Argan menjadi kerepotan gara-gara keadaanku yang tidak baik. “Akhirnya tuan putri pulang juga, udah puas ngerepotin semua orang?” Tanyanya menyebalkan. “Bisa tidak nenek sehari saja tidak menyebalkan? Stevi sakit juga gara-gara sikap nenek yang seperti ini. Argan selama ini sudah sangat menghormati nenek, tapi lama-lama Argan juga tidak tahan kalau nenek terus sep