Aku langsung lari kencang menuju tempat ini setelah tahu Stevi ditemukan pingsan oleh warga di sekitar. Gigiku gemertak marah ketika aku mendengar cerita para warga sebelum Stevi pingsan. Tapi yang terpenting sekarang adalah membawa kekasihku ke Rumah Sakit untuk memperoleh perawatan. Tidak lama setelah kami sampai Argan datang juga sambil berlari. Napasnya tersengal-sengal. Dia pasti lari dari parkiran menuju tempatku sekarang. “Gimana Stevi Rein?” Tanyanya. Raut wajahnya terlihat benar-benar khawatir. Matanya juga memerah seperti akan menangis. “Dia baik-baik saja di dalam.” Jawabku seadanya membuat Argan mendesah lega. “Lo kemana aja sih? Sampai adek lo ketemuan sama Moana dan di kejar Lean lo nggak tahu.” Ucapku mengagetkannya. “Lean?” “Sepertinya Moana mengatakan sesuatu tentan