Hari kedua di Singapore aku tidak lagi menaiki MRT karena kemarin terlalu lelah dan semalam aku sedikit merasa sesak napas. Karena itu aku memilih memesan Taxy untuk menuju tempat selanjutnya. Sebenarnya ada Devan, tapi dia tidak menawarkan untuk bareng hari ini. Karena itu aku tidak enak jika meminta tumpangan lebih dulu. Lagipula aku yakin dia punya tujuannya sendiri. “Stevani!” “Loh?” Aku menoleh setelah Devan memanggil. Anak itu terlihat sedang duduk di lobby hotel seolah dia memang sedang menungguku. “Lama banget keluarnya, ayok jalan bareng aja dari pada naik MRT.” Ajaknya. Aku tersenyum lebar, rezeki memang tidak akan lari bukan? “Niatnya mau pesen taxy tadi.” Kekehku. Devan tersenyum kemudian berdiri. “Kebiasaan, kalau nggak ditawarin duluan nggak pernah mau minta tolong. Ka